Selapanan Gesang

Puji syukur kepada Tuhan. Sudah lebih dari sebulan. Anak lanang telah lahir ke dunia. Jabang bayi lahir pada Senin Wage, 5 September 2022. Di sebuah rumah sakit di Jakarta Barat, tepatnya di Ciputra Hospital Citra Garden City.

Saat lahir, beratnya 2.555 kg. Panjangnya 46.5 cm. Saya dan istri sepakat memberi nama Ignatius Gesang Kuncoro, yang berarti:

Ignatius = menyalakan.

Gesang = hidup.

Kuncoro = dikenal dengan baik.

Dalam nama tersebut, tersirat doa agar Gesang tumbuh menjadi pribadi yang dapat menyalakan kehidupan yang bermakna, sedemikian sehingga dapat dikenal dengan baik oleh keluarga, handai taulan, dan siapa saja yang mengenalnya.

Demikian pula, nama tersebut kiranya dapat mengingatkan kami kembali sebagai orangtua. Agar dapat membesarkannya dengan kasih sayang yang penuh. Kami dapat menjalin hubungan yang baik dan erat dengan anak. Pastinya dapat terhindar dari karakter orangtua beracun alias toxic seperti yang Anda dapat ditelusuri dari artikel ini. Alert untuk para orangtua di seluruh dunia!

Proses persalinan Sectio Caesaria (SC) dikerjakan oleh dokter kandungan yang sekaligus teman sejawat istri saya serta sahabat kami kala berjuang di Manila, Filipina, yaitu dr. Irene Maria Elena Sp. Og. Kami sepakat melaksanakan proses persalinan, setelah satu malam sebelumnya bolak balik IGD. Ada kontraksi setiap 10 – 15 menit. Terima kasih kepada tetangga baik kami dari lingkungan St. Paskalis, Ci Acen yang menemani Kirana di IGD.


Hari ini, 10 Oktober 2022, merupakan selapanan-nya Gesang. Dalam tradisi Jawa, selapanan adalah Tradisi Selamatan Jawa untuk bayi yang berusia 35 hari.

Masyarakat Jawa menghitung hari dalam hitungan minggu sebanyak tujuh hari (Senin – Minggu) dan hitungan pasaran dimana satu pasaran berjumlah lima hari (Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi).

Perhitungan selapan berasal dari perkalian antara tujuh dan lima yang menghasilkan 35 hari. Pada hari ke 35 ini didapatkan pertemuan angka kelipatan persekutuan terkecil (KPK) antara tujuh dan lima. Pada hari ini juga, hari weton (neptu) si bayi akan berulang.

Sebagai contoh, bila sang bayi lahir pada Kamis Pahing, maka selapanannya akan jatuh tepat pada hari Kamis Pahing pula. Karena Gesang lahir pada Senin Wage, maka Senin Wage berikutnya lah selapanannya. (Sumber: Kumparan).

Ungkapan syukur ini kami lakukan dengan membagi-bagikan bingkisan kepada tetangga dan kerabat dekat. Kami sengaja TIDAK memilih bingkisan berupa makanan siap santap seperti selapanan pada umumnya, mengingat suasana pandemi belum tuntas benar di DKI Jakarta.

Terlebih musim hujan telah tiba. Ada kemungkinan kerabat atau tetangga yang kami bagikan berkat sedang sibuk bekerja. Jadi makanannya sudah tidak enak ketika akan disantap. (PEJUANG IBUKOTA, ya bosss!) 🙂

Mudah-mudahan tidak mengurangi esensi selapanan. Karena sejatinya, selapanan ini sendiri merupakan bentuk rasa syukur atas berkat dan keselamatan yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada sang bayi dan juga ibunya.

Oiya, meski dalam tradisi selapanan, kami seharusnya baru memotong rambut dan kuku anak kami, kami sudah memotong rambut dan kuku Gesang sejak usia 17 hari. Rambut Gesang di usia tersebut sudah menyentuh kuping. Kukunya pun sudah mulai mencakar-cakar kulit mukanya.

Semoga bingkisan selapanan ini berkenan untuk Anda.

Tuhan memberkati.

Kalideres, 10 Oktober 2022

Wanna support me?

Follow by Email
LinkedIn
Share