GENETIKA BAHAGIA

Tantangan Menulis Hari ke-189

Oleh: Bernardus Ari Kuncoro

Sebuah podcast aku dengarkan. Sambil menyetrika baju dan celana. Di dalam rerungon* tersebut topik bahagia didiskusikan. Seringkali ada saja yang menarik untuk direnungkan dan dipahami dalam hati.

Tahukah Anda, bahwa kebahagiaan diri itu dipengaruhi oleh tiga faktor utama? Faktor pertama adalah genetika. Kedua Intentional activities. Yang terakhir adalah life circumstances. (Lyubormisky, 2006). 

Ternyata, yang menduduki urutan pertama sebagai faktor penentu kebahagiaan adalah genetika. Ada sebesar 50% bobotnya. Jika penelitian ini benar, maka kebahagiaan Anda sebagian besar ditentukan oleh nenek moyang Anda. Coba Anda resapi. Apakah bapak dan ibu Anda memang demikian sifatnya? Kalau mereka sering murung, apakah Anda juga suka murung? Sebaliknya kalau mereka suka senyum, apakah Anda juga orangnya memancarkan sinar dan rona bahagia? 

Buat yang pendahulunya kurang bahagia, jangan kecil hati. Untungnya masih ada dua faktor lain yang lumayan bisa diatur. Intentional activities (40%) yang bisa dilakukan dengan berkegiatan seperti berolah raga, berperilaku ramah, berderma, dan menemukan purpose. Terakhir, hanya 10% ini ditentukan oleh beberapa hal seperti umur, pendapatan, pendidikan, sex, dll. 

Aku masih takjub dengan bobot faktor keturunan yang sedemikian besarnya. Coba Anda lihat urutan bobot dari ketiga faktor dari sebuah pie chart berikut.

Sepertinya harus belajar banyak dari anakku. Setiap hari ada saja yang membuat dia tertawa. Mengajak saya main dan ceria. Tiada sebab musabab. 

Tetap sehat ya, Nak! 

Kalideres, 5 Februari 2021

Image result for happiness determined by genetics
Yang menentukan Kebahagiaan. Sumber dari sini.

*rerungon adalah suara-suara yang bisa didengarkan seperti musik, podcast, radio, dsb.

Wanna support me?

Follow by Email
LinkedIn
Share