Tantangan Menulis Hari ke-71 Batch Kedua
Oleh: Bernardus Ari Kuncoro
Lanjutan dari tulisan kemarin, bagaimana cara untuk menyeimbangkan kesehatan antara jasmani dan rohani?
Saya akan share pengalaman saya di tulisan ini. Bisa jadi ini cocok atau tidak untuk Anda.
Keseharian kerja saya selain memimpin tim dan mengulik data, saya bermusik. Selama 14 purnama terakhir, sudah 17 lagu tercipta. Awalnya untuk menyegarkan hati dan pikiran. Sebagai pengisi waktu yang biasanya dipakai untuk bersosialisasi. Tetapi keterusan dan ketagihan. Banyak yang merasa terberkati dan mendapatkan benefit. Termasuk saya.
Bagi saya, bermusik adalah mengisi ulang sisi psikologis. Dengan begitu ada energi yang saya peroleh untuk dapat dipergunakan dalam kegiatan seperti bekerja dan belajar.
Bermusik merupakan bagian dari bermain dan bercinta. Dengan kegiatan ini, saya bisa bermain alat musik sekaligus menghasilkan karya agar bisa memberikan ungkapan cinta kepada para penikmat.
Mengutip buku Kesehatan Psikososial karya profesor Psikologi kenamaan, Prof. Johana E. P. , manusia itu butuh 4B. Belajar. Bermain. Bekerja. Bercinta. Jika porsi salah satu kegiatan itu timpang, ya jadinya perasaan dan fisik kurang seimbang.
Butuh pencatatan waktu agar Anda bisa merunut mana yang perlu Anda perbesar porsinya. Mana yang butuh diperkecil besarannya. Kalau Anda terlalu banyak bermain, kurang belajar, ya perlu diseimbangkan.
Besaran proporsinya seberapakah? Ini yang perlu dikalibrasi. Beda-beda tiap orang.
Koentji-nya adalah peka. Apa yang dirasa kurang ya ditambah. Sebaliknya, apa yang dirasa berlebihan ya dikurangi.
Bukankah hidup itu perkara memilih? Jika tidak ada pilihan, hidup Anda kurang sejati. Anda hanya terpaksa menjalani.
Sebaliknya, terlalu banyak pilihan, Anda jadi kebingungan. Butuh konsiderasi ekstra untuk memutuskan. Bisa-bisa waktu Anda habis dipakai untuk mempertimbangkan. Hingga lupa tujuan.
Memilih untuk seimbang memang bukan perkara gampang. Saya pun masih kadang menyimpang dari haluan.
Kalideres, 9 Juni 2021