Mengenal istilah Harta, Utang, dan Modal

“Sugiiiih men, kon Rek uweeedyan!” kata seseeorang kepada temannya yang lain.

“Gak, rek. Sugiiiih utang iyo iki.” Jawabnya nyengir.

Well, di artikel ini Anda akan saya ajak untuk mengulas dan mengenal kembali istilah harta, utang, dan modal. Ketiganya sering dicampuradukkan, terutama bagi yang awam pembukuan atau akuntansi.

Let’s go!

Oleh: Bernardus Ari Kuncoro

Dua puluh empat tahun silam, saat duduk di bangku SMP, saya menerima pelajaran ‘Tata Buku’. Guru saya mengajarkan tiga istilah berikut, yaitu Harta, Utang, dan Modal.

Di mana rumus yang paling saya ingat adalah:

Harta = Utang + Modal

Dalam bahasa Inggris, Harta adalah Assets. Utang adalah Liabilities. Sedangkan modal adalah Equity.

Ketiga istilah tersebut sangat penting, terutama bagi yang sedang belajar bagaimana menelisik laporan-laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia alias Indonesian Stock Exchange (IDX). Atau sekadar KEPO terhadap tetangga Anda yang kaya mendadak, tiba-tiba menjadi dermawan, dan memberi dalam jumlah tidak wajar.

Mari kita bedah satu per satu ketiga terminologi tersebut . Yuk, disimak.

Apa itu Harta?

Harta adalah seluruh hal berharga yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, entah itu peralatan, gedung, tanah, atau intellectual property (IP).

Analogi sederhananya adalah dengan menjawab pertanyaan berikut.

“Berapa yang saya miliki?”How much do I have?

Jika Anda memilikinya, ya itu disebut harta.

Beberapa jenis harta meliputi

  1. Piutang: seluruh pembayaran yang klien atau pelanggan Anda utang terhadap Anda.
  2. Kas atau uang tunai: merupakan uang yang Anda miliki dalam rekening Bank.
  3. Persediaan Barang Dagang atau Inventory: merupakan barang-barang yang siap untuk dijual
  4. Properti: tanah dan bangunan.
  5. Peralatan: Alat-alat yang dibutuhkan untuk mengoperasikan bisnis Anda.

Secara umum, harta dibagi menjadi dua, yaitu

  1. Harta bergerak atau (Current Assets): Kas ataupun harta lainnya yang bisa diubah menjadi kas atau uang tunai dalam setahun (contoh: inventory)
  2. Harta tidak bergerak (Fixed Assets): Harta yang berupa tanah, merek dagang, atau nilai dari sebuah merek.

Apa itu Utang?

Utang adalah sesuatu yang dipinjam, baik berupa uang maupun barang. Bentuknya dapat berupa pinjaman dari bank, KPR, tagihan yang belum dibayar.

Ketika Anda mencatatkan dalam sebuah perangkat lunak akuntansi, dan memasukkannya dalam kategori utang, sederhananya Anda menjawab pertanyaan:

Berapa yang saya pinjam?

Jika Anda berjanji untuk mengembalikan kepada sang peminjam dalam masa yang akan datang, dan saat ini belum bisa dibayarkan, ya itu namanya utang.

Beberapa contoh utang meliputi

  1. Utang dagang (utang yang harus dibayarkan ke pemasok)
  2. Utang bank
  3. Utang biaya (contoh: Gaji karyawan, reimbursement, dll.)

Ada dua kategori besar utang, yaitu

  1. Utang jangka pendek: utang yang Anda mesti bayar dalam 12 bulan
  2. Utang jangka panjang: utang yang Anda bayar lebih dari 12 bulan

Ketika Anda menjumlahkannya, maka semua dinamakan total utang.

Apa itu Modal?

Ketika Anda sudah mengetahui berapa banyak yang Anda punya dan berapa banyak yang Anda pinjam, maka sangat masuk akal jika Anda bertanya satu hal lagi

Berapa banyak sisanya?

Berapa sisa yang Anda miliki setelah Anda menjumlahkan semua yang Anda punya dan mengurangkannya dengan semua yang Anda pinjam? Setelah Anda menghitungnya, maka dapat disimpulkan bahwa itulah modal.

Dengan kata lain, modal adalah selisih dari aset dan utang.

KategoriDeskripsi
HartaSegala sesuatu yang perusahaan punya
UtangSegala sesuatu yang dipinjam dari pihak lain
ModalHarta dikurangi utang
Ringkasan Pengertian Harta, Utang, dan Modal

Untuk lebih memperdalam pemahaman, mari kita gunakan contoh.

Contoh Pertama: Bikin Start-Up

Misalkan, Anda dan Budi bersama-sama membuat bisnis laundry. Kalian setuju untuk kongsi alias menginvestasikan masing-masing Rp 150 juta dalam bentuk uang tunai. Sedemikian sehingga modal keseluruhan adalah Rp 300 juta.

Setelah deposit Rp 300 juta, maka pencatatannya adalah sebagai berikut.

Harta Rp 300 juta dalam bentuk kas.

Utang Rp 0

Modal Rp 300 juta dalam bentuk saham yang dimiliki oleh Anda dan Budi.

Misalkan kalian mengeluarkan Rp 40 juta untuk membeli tiga buah Mesin Cuci. Dalam akunting, Anda tidak hanya perlu mengurangi kasnya sebanyak 40 juta, tetapi perlu meningkatkan akun peralatan sebanyak Rp 40 juta. Sedemikian sehingga pencatatannya menjadi

Harta Rp 260 juta dalam bentuk kas
Rp 40 juta dalam bentuk peralatan (Mesin Cuci)

Utang Rp 0

Modal Rp 300 juta dalam bentuk saham (Anda dan Budi)

Contoh Kedua: Melakukan Pinjaman

Sekarang misal Anda dan Budi mengambil pinjaman dari bank (utang) untuk keperluan pembelian peralatan mesin pengering sebesar Rp 100 juta.

Maka persamaan akunting Start-Up Anda adalah sebagai berikut.

Harta

Rp 360 juta dalam bentuk kas (didapat dari Rp 260 juta + Rp 100 juta)
Rp 40 juta dalam bentuk peralatan (mesin cuci)

Utang

Rp 100 juta dalam bentuk pinjaman Bank

Modal

Rp 300 juta dalam bentuk saham yang dimiliki Anda dan Budi.

Beberapa hari kemudian, Anda dan Budi membeli mesin pengering. Maka pencatatannya adalah sebagai berikut.

Harta

Rp 260 juta dalam bentuk kas
Rp 40 juta dalam bentuk peralatan (mesin cuci)
Rp 100 juta dalam bentuk peralatan ( mesin pengering)

Utang

Rp 100 juta dalam bentuk pinjaman Bank

Modal

Rp 300 juta dalam bentuk saham yang dimiliki Anda dan Budi.

Neraca Keuangan

Semua informasi di atas perlu dicatat dalam neraca keuangan. Dalam bahasa Inggris disebut sebagai balance sheet. Pada intinya neraca keuangan akan memperlihatkan catatan snapshot harta, utang, dan modal pada waktu tertentu.

Berikut ini adalah neraca keuangan bisnis laundry Anda dan Budi.

HartaUtang
Rp 260 juta dalam bentuk kasRp 100 juta pinjaman dari bank
Rp 40 juta (peralatan mesin cuci)Modal
Rp 100 juta (peralatan mesin pengering)Rp 300 juta (saham Anda dan Budi)
Total HartaTotal Utang dan Modal
Rp 400 jutaRp 400 juta
Neraca Keuangan Laundry Budi dan Rekan

Mengapa hal ini sangat penting?

Neraca keuangan sangat penting, sebab dapat memperlihatkan berapa yang Anda punya, berapa yang Anda pinjam, dan berapa sisanya.

Hal ini akan menolong Anda untuk memahami berapa dan di mana saja uang Anda pada waktu tertentu, serta untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam pencatatan transaksi.

Makin bingung? Semoga tidak.

Kembali lagi ke percakapan dua sahabat di awal artikel. Keadaan “sugih utang” alias kaya utang itu juga bisa terjadi. Tidak salah. Sulit kelihatan dari luar, apakah seseorang itu benar-benar kaya atau hanya kelihatan kaya. Terkecuali ada yang mencatat.

Kalideres, 16 Maret 2022

Diterjemahkan dan disadur dari sini.

Wanna support me?

Follow by Email
LinkedIn
Share