By Bernardus Ari Kuncoro
Pagi awal Juni 2022. Tepatnya tanggal 2. Kondisi langit di Lampung tampak cerah. Hanya ada beberapa awan menggumpal di sela-sela biru langit membentang.
Saya dan keluarga: Bapak, Ibu, istri, anak, dan saya berencana untuk pelesir ke tempat yang dulu lumayan sering saya kunjungi ketika masih kecil, yaitu Pantai Pasir Putih. Jika pesta perpisahan, atau study tour, saya dan teman-teman sekelas kala itu akan diajak ke pantai ini.
Jarak dari rumah ke Pantai kurang lebih 27,5 km dan dapat ditempuh dengan jarak 1 jam. Sebenarnya ada rute yang lebih dekat. Namun, kami memilih rute jalan yang lebih panjang mengingat kondisinya lebih mulus dibandingkan rute yang lain. Kami sengaja berangkat pagi-pagi. Pukul 7 lebih sedikit. Agar tidak terlalu panas.
Saya kendarai mobil dan sempatkan untuk mengisi Pertamax, mengingat tangki bahan bakar sudah tinggal setengah.
Sesampai di pantai, kami mendapati air laut pasang. Kegiatan yang seharusnya kami rencanakan untuk ‘keceh’ alias bermain air, kami urungkan.
Beruntung istri saya membawa serta peralatan lukis cat air. Sehingga kami bisa mengisi waktu di pantai dengan kegiatan nyeni, sambil gelar tiker dan menyantap nasi uduk.
“Wherever you go, your memories from the place you grew up in always remain special.”
— Guru Randhawa
Kata orang, satu gambar dapat lebih menggambarkan keadaan, ketimbang ribuan kata. Ini dia hasil-hasil jepretan kami.
Kalideres, 7 Juni 2022