Empat Sehat Lima Sempurna diganti dengan Pedoman Gizi Seimbang (PGS)

Konsep “Empat Sehat Lima Sempurna” yang diperkenalkan oleh Prof. Poerwo Soedarmo pada tahun 1950-an telah digantikan oleh “Pedoman Gizi Seimbang” (PGS) karena dianggap tidak lagi sesuai dengan perkembangan ilmu gizi dan tantangan kesehatan masyarakat saat ini. Perubahan ini bertujuan untuk memberikan panduan yang lebih komprehensif dan relevan dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat Indonesia.

Alasan Penggantian “Empat Sehat Lima Sempurna” dengan “Pedoman Gizi Seimbang”

  1. Kebutuhan Gizi yang Lebih Spesifik dan Seimbang
    Konsep lama menekankan konsumsi makanan pokok, lauk-pauk, sayur, buah, dan susu sebagai penyempurna tanpa memperhatikan proporsi dan kebutuhan individu. PGS menekankan pentingnya mengonsumsi makanan dengan jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, mempertimbangkan usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan.
  2. Susu Tidak Lagi Sebagai Penyempurna
    Dalam konsep lama, susu dianggap sebagai penyempurna gizi. Namun, PGS mengklasifikasikan susu sebagai bagian dari kelompok lauk-pauk dan menekankan bahwa kebutuhan gizi dapat dipenuhi melalui berbagai sumber makanan lain yang setara nilai gizinya, seperti ikan, daging, dan kacang-kacangan.
  3. Penekanan pada Porsi dan Frekuensi Konsumsi
    “Empat Sehat Lima Sempurna” tidak memberikan panduan mengenai jumlah atau porsi makanan yang harus dikonsumsi. Sebaliknya, PGS memberikan rekomendasi porsi harian untuk setiap kelompok makanan, seperti 3–8 porsi makanan pokok, 2–3 porsi protein hewani dan nabati, serta 3–5 porsi sayur dan buah.
  4. Pentingnya Konsumsi Air Mineral
    Konsep lama tidak menekankan pentingnya konsumsi air mineral. PGS menekankan bahwa tubuh memerlukan minimal 2 liter atau sekitar 8 gelas air per hari untuk menjaga fungsi tubuh yang optimal.
  5. Integrasi Gaya Hidup Sehat
    PGS tidak hanya fokus pada asupan makanan, tetapi juga mencakup aspek gaya hidup sehat lainnya, seperti menjaga kebersihan diri, melakukan aktivitas fisik secara teratur, dan memantau berat badan untuk mencegah masalah gizi seperti obesitas atau kekurangan gizi.

Perubahan dari “Empat Sehat Lima Sempurna” ke “Pedoman Gizi Seimbang” mencerminkan upaya pemerintah untuk memberikan panduan gizi yang lebih holistik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern. Dengan memahami dan menerapkan PGS, masyarakat diharapkan dapat mencapai status gizi yang optimal dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Dibuat dengan bantuan prompt AI ChatGPT di sini.

Wanna support me?

Follow by Email
LinkedIn
Share