Seminggu setelah Paskah, tepatnya pada Minggu, 24 April 2022, suasana rumah, khususnya di pojok tempat kerja saya nampak meriah. Anak dan istri saya begitu bersemangat untuk berpartisipasi dalam dua rangkaian lomba.
Lomba yang pertama adalah lomba menghias telur. Kakak-kakak pembina BIA St. Monica wilayah 2 dan 3 telah urun rembug untuk mempersiapkan acara. Mereka menggunakan Zoom dan prosesnya LIVE.
Sementara itu, lomba yang kedua adalah lomba mencari telur. Giliran lingkungan Paskalis yang memiliki ‘hajat’. Panitia memilih untuk melaksanakannya pada sore hari, pukul 16:00.
Acara Pertama: Menghias Telur
Semalam sebelumnya, istri dan anak saya telah menyiapkan bahan-bahan. Ada empat telur yang terdiri dari satu telur angsa dan tiga telur ayam. Mereka juga menyusun beberapa bahan lainnya seperti potongan kertas berupa sayap, mata plastik, hidung-hidungan, glitter, lem panas, dan lain-lain.
Saya bertugas sebagai host zoom yang notabene memastikan proses penayangan layar video tetap lancar. Selain itu, khusus bagi adik-adik yang menjawab pertanyaan atau kakak-kakak pembina yang memperkenalkan diri, saya perlu spotlight. Agar peserta tetap fokus dan excited mengenali wajah-wajah yang sedang berbicara.
Kak Eka yang bertugas sebagai pemandu acara, memulai rangkaian acara pada pukul 10:05. Kak Eka memimpin doa dan bernyanyi serta mempersilakan Kak Michael untuk membawakan firman dan renungan.
Lantas, acara dilanjutkan dengan Lomba Menghias Telur! Ini dia hasil-hasil hiasan telur adik-adik. Betapa lucunya. Keren!
Sementara itu, Kirana, yang memiliki konsep dan hayalan sendiri, membuat empat tema telur. Apa saja? Kelinci, Little Pony, Kucing, dan Burung Hantu.
Acara Kedua: Mencari Telur
Suasana sore hari begitu cerah. Langit biru. Seolah-olah alam memberikan restu kepada adik-adik yang ingin bermain mencari telur di taman.
Menjelang pukul empat sore, saya mempersiapkan gitar. Memasukkannya ke dalam tas. Sekaligus menggunakan gantungan agar tetap bisa leluasa genjreng saat memainkannya. Kali ini saya bertugas sebagai pemusik agar adik-adik dan kakak-kakak bisa bernyanyi riang.
Kak Ching-Ching membuka acara. Diawali dengan berdoa. Adik William yang super berani secara sukarela memimpin doa.
Kami lanjutkan dengan bernyanyi. Lagu yang saya iringi adalah Hari ini Kurasa Bahagia dan Jalan Serta Yesus. Awalnya masih kurang semangat. Tetapi setelah itu kakak-kakak pembina memancing semangat adik-adik agar bergerak-gerak dan mendapatkan hadiah. Jalan Serta Yesus jadi meriah.
Setelah bernyanyi, Kak Ching-Ching bercerita tentang Makna Paskah. Cerita yang diambil adalah dari Kitab Suci dan Tradisi Gereja Katolik mengenai Pekan Suci.
Setelah itu Kak Emil, yang merupakan ibu Prodiakon di Lingkungan St. Paskalis menutup doa ibadat ini dengan khusyuk.
Lalu… acara yang ditunggu-tunggu tiba. Panitia membagi kepesertaannya menjadi dua kategori. Kategori pertama usia 4-7 tahun, terdiri dari 11 anak. Sementara itu kategori kedua usia 8 – 12 tahun terdiri dari 13 anak.
Pada pukul 3 sore sebelumnya, para OMK (Orang Muda Katolik) lingkungan telah menyembunyikan 126 telur. Telur rebus sebanyak itu merupakan sumbangan dari emak-emak lingkungan. Alhasil taman kompleks hijau sebesar satu setengah kali lapangan bola basket ini telah dipenuhi dengan telur tersembunyi. Ada yang disembunyikan di bawah daun. Ada yang di bawah semak-semak, bahkan konon ada juga telur yang ditaruh di atas pohon.
Selain itu, serunya bagi yang menemukan telur berwarna ’emas’ (walaupun sebenarnya yang lebih tepat adalah telur plastik berwarna kuning), adik-adik akan mendapatkan hadiah.
Berikut ini adalah keseruan acara kemarin dalam bingkai foto-foto pilihan.
Total pemenangnya ada delapan anak. Tiga juara telur terbanyak dari masing-masing kategori dan dua telur emas. Panitia telah menyiapkan hadiah kado untuk mereka.
Acara ditutup dengan lomba pencarian telur juga untuk OMK.
Satu hal yang membuat saya bangga hari ini adalah, anak saya Kirana yang tidak masuk dalam daftar pemenang bisa belajar mengekspresikan kekalahannya bukan dengan menangis. Meskipun sejujurnya dia kecewa, tetapi ini adalah tonggak perkembangan emosinya yang semakin baik. Dia bisa menerima bahwa teman-temannya yang lain lebih banyak mendapatkan telur mendapatkan hadiah.
Ini adalah salah satu tangkapan foto betapa berusahanya dia. mencari telur.
Ah, momen ini pasti menjadi kenangan manis buat semua.
Selamat Paskah!
Credit foto dari Kak Mely.
Kalideres, 25 April 2022