MELLY DAN MALIK (1/10)

Tantangan Menulis Hari ke-186

Oleh: Bernardus Ari Kuncoro

Melly, seorang gadis berkulit putih dan bermata belok. Berusia 18 tahun dan pernah memiliki prestasi akademis yang luar biasa. Waktu SD dia selalu rangking satu. Waktu SMP dia makin menggila lagi. Tetap rangking satu terus. Nilai UAN Matematika-nya sempurna, sepuluh. Namun, saat dia duduk di bangku SMA, dia mengalami penurunan prestasi. Ada momen-momen yang membuat dia burn out. Sampai-sampai dia tidak bisa masuk ke universitas negeri favorit yang diidam-idamkan. Dia harus puas dengan pilihan lainnya, di sebuah universitas swasta di kawasan Pasar Bunga Rawabelong Jakarta Barat. Dengan jurusan Teknik Informatika.

Malik, sosok pemuda berusia 19 tahun, rambut keriting, kulit sawo matang. Dia merupakan teman kuliah Melly. Mereka satu angkatan di semester tiga. Di jurusan inilah Malik menemukan cintanya. Bukan! Bukan cintanya kepada seorang wanita, ya gaeees. Melainkan kecintaannya terhadap salah satu mata kuliahnya, terutama Machine Learning.

Masa pandemi setahun setengah ini hanya membuat mereka bisa bersua lewat layar komputer. Tidak pernah tatap muka.

Hingga suatu ketika, mereka mendapatkan sebuah tugas dari seorang dosen Machine Learning yang super kreatif.

Anehnya, tugas ini baru mereka dapatkan jika mampu menyelesaikan Teka Teki Silang berikut. Link yang disiapkan sang dosen adalah bit.ly/xxxxxxxxxxx (bagian x banyak kali inilah yang mesti dicari lewat TTS ini)

Melly: “Gilak, ni dosen… Niat banget bikin sulit soal. Hidup gue aja udah susah. Bantuin dong Malik”

Tulis Melly kepada Malik di LINE chat nya.

Malik: “Gampang nih, Mel. Gue bisa! Gue bantuin asalkan … “

BERSAMBUNG

Kalideres, 16 Oktober 2021

Wanna support me?

Follow by Email
LinkedIn
Share