Tantangan Menulis Hari ke-145
Oleh: Bernardus Ari Kuncoro
“Eh, elo tu harusnya kayak gini, lho! Lo tahu apa sih, masih newbie. Mimpi kali, ye!”
Pernahkah Anda dikomentari demikian? Kalau itu dilakukan oleh orang yang Anda respect, bisa jadi Anda keder. Lantas mager alias males gerak. Merasa tertekan, padahal belum mulai merajut mimpi.
Aku pernah mendapati komentar tersebut. Untungnya yang memberikan komentar bukan orang yang aku kenal dekat, sehingga kejadian detail tidak aku ingat. Mengapa begitu? Alasannya satu. Nanti jadi ‘long tail’ alias ekor panjang. Bisa-bisa modal yang udah dibangun mulai dari waktu, uang, tenaga, dan semacamnya bisa tekor. Berat, bro. Bawa ekor, tuh! Masalah hidup saja sudah berat, apalagi ditambah ekor.
Seringkali orang lain dengan mudahnya menghakimi apa yang kita dilakukan dengan caranya masing-masing. Bedain ya, dengan mentor yang memang sincere untuk memberikan nasihat untuk kebaikan Anda. Ini upayanya menjatuhkan.
Lantas, cara menghadapi nyinyiran bagaimana? Berdasarkan intisari cerita Alkitab tentang perempuan yang akan dihakimi (Yoh 8:7), Anda dapat menerapkannya demikian. Setiap kali Anda mau mulai berkata atau menulis sesuatu, periksa batin diri sendiri dulu. Berkaca dulu apa yang sudah Anda lakukan. Lakukan sebaiknya secara rutin. Lantas, kenali lawan bicara. Jikalau orang-orang yang diajak bicara ini khalayak umum yang bermacam-macam latar belakang, set the bar pembicaraannya dengan bahasa yang mudah diterima. Pakai kosakata yang mudah dipahami. Agar tidak terlalu ketinggian. Latihan. Kembangkan. Kalau perlu belajar bahasa mereka. Atau mulai dengan pertanyaan dengan topik yang relevan.
Kalau masih saja anda kena nyinyiran, tidak usah balas dengan hal yang sama. Diamkan saja. Inilah saatnya kata mutiara diam itu emas dapat Anda praktikkan.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang belajar. Belajar untuk menerima. Belajar untuk bersyukur. Belajar untuk berusaha menggapai mimpi yang besar.
Yakinlah, bahwa ada minimal satu orang dari tujuh milyar jiwa yang hidup di bumi ini punya rasa percaya bahwa mimpi Anda akan jadi kenyataan. Biarkan yang nyinyir jadi ngacir. Supaya Anda nggak jadi orang kenthir.
*Catatan: Kenthir merupakan sebuah kata dalam bahasa Jawa yang sering diartikan sebagai gila atau edan. Dalam hal ini penulis ingin menyesuaikan dengan rima nyinyir dan ngacir. Itu saja. Tidak lebih. Hihi.
Kalideres, 23 Desember 2020