Tantangan Menulis Hari ke-85
Oleh: Bernardus Ari Kuncoro
Ngomong-ngomong tentang masa depan, jika semuanya predictable, akan jadi boring. Butuh kejutan-kejutan sedikit lah.
Jika semua orang tahu masa depan mereka. Semua bisa diprediksi dengan akurasi 99.99%, macam model machine learning overfit. Jadi kurang seru.
Sebaliknya, semua-muanya unpredictable, dadakan, ya pikiran dan perasaan jadi kewalahan.
Dulu, saat saya menjadi salah satu engineer di sebuah perusahaan vendor telekomunikasi. Saat awal-awal saya jadi TKI di Manila. Pernah saya masuk di satu tim Emergency. Jika terjadi sesuatu dengan mesin sistem billing. Entah itu call out. Atau congestion. Yang menyebabkan rugi besarnya perusahaan itu jika sistem billing nya down, saya harus segera ke site.
Bekal error di system. Tracing terhadap antar network element perlu saya perhatikan. Penjelasan RCA (Root Cause Analysis) pastinya mesti disampaikan segera setelah kejadian kepada klien.
Kadang-kadang pas lagi dini hari. Lagi enak-enak bobo. HP menyala. Jantung rada deg deg ser. Mana kadang saya dikira orang asli sana, dan diajak bahasa yang saya kurang paham.
Hehe. Beruntung. Taglish di sana masih sangat nyaman di dengar.
Dan sekarang, gak bakalan bisa lagi macam itu. Butuh kejelasan minimal ancang-ancang.
Memang benar kata Sabda Tuhan yang mengatakan: Indah pada waktu-Nya. Sudah diatur sesuai kemampuan. Kadang-kadang kalau dipikir dan dirasakan, kok bisa ya saya melewati itu semua?
Ya, ya, ya. Kadang kekhawatiran yang berlebihan. Atau kecuekan yang berlebihan. Membuat kita merasa menjadi manusia seutuhnya. Karena itulah saat di mana kita benar-benar merasakan penyesalan. Dan belajar untuk tidak perlu berlebihan dalam hal apapun.
Kalideres, 23 Juni 2021