Selain thematic learning, project-based learning, game-based learning, dan service learning, pernahkah Anda mendengar Humour-based learning?
Menurut penelitian Unsal, S. dkk. dari Kahramanmaras Sutcu Imam University, Turkey (2018), dari kacamata anak usia remaja, humour-based learning efektif dalam konteks pendidikan.
Penelitian pandangan tentang humour-learning ini melibatkan 525 pelajar SMP. Secara konsensus, para pelajar setuju bahwa humor bermanfaat dalam pembelajaran. Disebutkan juga tidak ada perbedaan signifikan terkait pandangan humor berdasarkan jenis kelamin dan jenis sekolah yang mereka ikuti.
Sebagian besar pandangan para pelajar, humour-based learning dapat meningkatkan motivasi, menambah engagement dalam proses learning, membuat learning menjadi mengasyikkan, dan membuat sebuah subject menjadi lebih menarik.
Meskipun demikian, ada sebagian kecil yang berpandangan bahwa humor yang tidak pada tempatnya dapat mengalihkan atensi, menurunkan kedisiplinan, dan mengaburkan tujuan.
Salah satu implikasi praktisnya, penelitian ini merekomendasikan agar humour-based learning perlu dilakukan sejak anak usia dini sampai usia sekolah menengah atas agar pembelajaran lebih efektif dan mengasyikkan.
Sumber: Dari Research Gate
Coba tebak!
Sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya, j_ _ _ _ juga.
Jawaban:
Jalan
Senyum dikit, dong. 🙂