📖 Cerita Awal: Kisah Iqbal yang Bokek Tiap Tanggal Tua
Iqbal, 27 tahun, seorang graphic designer freelance. Pemasukannya lumayan, bahkan kadang bisa lebih dari teman-temannya yang kerja kantoran. Tapi anehnya, tiap tanggal tua dia tetap merasa “nggak punya uang.”
Suatu malam, ia duduk menghitung pengeluarannya:
- Ngopi? Rutin.
- Belanja online? Nggak sengaja, tapi sering.
- Subscription aplikasi? Banyak yang aktif tapi jarang dipakai.
Lalu dia sadar: “Aku nggak pernah bikin anggaran. Aku hidup pakai feeling.”
🧠 Kenapa Kita Butuh Anggaran?
Banyak orang berpikir:
“Buat apa bikin anggaran? Ribet! Toh gajiku segini-gini aja.”
Padahal kenyataannya:
Tanpa anggaran, uang kita akan ‘lari sendiri’ tanpa arah.
Anggaran bukan pengekang, tapi kompas untuk menjaga agar kita tetap di jalur yang aman secara finansial.
📌 3 Langkah Praktis Menyusun Anggaran Realistis
1. Gunakan Metode 50/30/20 atau Versinya Sendiri
- 50% untuk kebutuhan pokok (makan, transportasi, tagihan)
- 30% untuk keinginan (hiburan, gaya hidup, self-reward)
- 20% untuk tabungan, investasi, dan perlindungan (asuransi)
Kalau gajimu tidak mencukupi untuk pola itu? Sesuaikan! Misalnya: 60/20/20 atau 70/15/15. Yang penting: ada alokasi sadar, bukan asal jalan.
2. Pisahkan Rekening: Pengeluaran vs Tabungan
- Jangan taruh semua uang di satu rekening.
- Rekening utama untuk operasional, rekening kedua untuk simpanan.
- Bisa juga pakai e-wallet khusus untuk belanja bulanan.
3. Tulis dan Cetak Anggaran Bulananmu
- Tulis manual atau pakai spreadsheet.
- Tempel di kulkas atau jadikan wallpaper HP sebagai pengingat.
- Saat belanja, cek dulu: ini masuk kategori “boleh” atau “kelewatan”?
📊 Contoh Anggaran Bulanan (Metode 50/30/20)
Misal: Gaji bersih Rp5.000.000
Kategori | Jumlah (Rp) | Keterangan |
---|---|---|
Kebutuhan (50%) | 2.500.000 | Makan, listrik, sewa, transport |
Keinginan (30%) | 1.500.000 | Jajan, nongkrong, langganan hiburan |
Tabungan (20%) | 1.000.000 | Tabungan, investasi, asuransi |
Tidak harus kaku, tapi jadi panduan.
✅ Tips Tambahan:
- Uang tunai = mudah habis. Gunakan e-wallet atau dompet digital yang bisa dilacak histori pengeluarannya.
- Belanja pakai daftar. Jangan ke minimarket tanpa rencana.
- Set reminder mingguan untuk evaluasi pengeluaran dan anggaran.
💬 Penutup: Anggaran = Kebebasan, Bukan Batasan
Iqbal sekarang tetap jajan dan nongkrong, tapi dalam batas anggaran. Sisa uangnya mulai masuk ke tabungan dan asuransi jiwa.
“Bikin anggaran bukan berarti harus pelit. Tapi supaya bisa menikmati hidup hari ini, tanpa mengorbankan masa depan.”
Ingin tahu cara menabung lebih cerdas dan memilih perlindungan keuangan yang sesuai anggaranmu?
Baca artikel berikutnya atau jadwalkan sesi konsultasi gratis dengan saya di sini 👉 [LINK]