Gaji Besar, Tapi Selalu Habis?

Gaji besar belum tentu bikin aman secara finansial. Banyak orang merasa uangnya “hilang begitu saja” setiap akhir bulan. Artikel ini mengajak Anda memahami pentingnya pola pikir keuangan sehat melalui kisah Farel—seorang karyawan yang sadar bahwa masalah keuangan bukan soal jumlah uang, tapi bagaimana cara mengelolanya. Mari mulai dari perubahan mindset!

📖 Cerita Awal: Kisah Farel dan Es Kopi

Farel, 29 tahun, seorang karyawan startup di Jakarta. Gajinya cukup besar—lebih dari cukup untuk hidup layak. Tapi tiap akhir bulan, dia selalu gelisah. Saldo tabungan kosong. Uang sudah entah ke mana. Padahal dia tidak merasa “boros”.

Suatu hari, saat sedang antre beli es kopi favoritnya seharga Rp38.000, dia tiba-tiba tersadar: “Tiap hari kerja aku beli ini. 20 hari kerja berarti sudah habis Rp760.000… buat kopi doang?”

Itu belum termasuk langganan streaming, makan siang online, dan impuls beli gadget. Farel pun sadar, masalahnya bukan gajinya. Tapi pola pikir keuangannya yang belum sehat.


🧠 Mengapa Mindset Keuangan Itu Penting?

Banyak orang berpikir:

“Kalau gajiku lebih besar, pasti bisa nabung.”

Padahal, kenyataannya:

Tanpa pola pikir yang benar, gaji sebesar apa pun tetap bisa habis.

Mindset keuangan sehat bukan hanya soal “bagaimana menghasilkan uang”, tapi “bagaimana mengelola dan menghargai uang.”


📌 3 Pola Pikir Dasar untuk Finansial Sehat

1. Uang Tidak Akan Pernah Cukup Kalau Tidak Diatur

Berapa pun gaji Anda, tanpa pengaturan yang bijak, uang akan selalu “kurang”. Mengelola uang bukan soal jumlah, tapi soal kebiasaan.

2. Belajar Membedakan Kebutuhan vs Keinginan

Kebutuhan adalah: makan, tempat tinggal, transportasi.
Keinginan adalah: coffee shop tiap hari, HP terbaru tiap tahun.
Jika tidak disiplin membedakan keduanya, keuangan akan terus bocor.

3. Latih Diri Menunda Kepuasan (Delayed Gratification)

Ingin beli sesuatu? Tunda 2–3 hari. Seringkali, keinginan itu hilang sendiri. Orang sukses bukan yang selalu beli apa yang dia mau, tapi yang tahu kapan harus membeli.


✍️ Penutup: Mulai dari Kesadaran

Farel akhirnya mulai mencatat pengeluarannya. Dalam 3 bulan, dia bisa menyisihkan uang untuk dana darurat dan mulai mempertimbangkan perlindungan keuangan jangka panjang.

Anda tidak harus jadi kaya dulu untuk mengatur keuangan. Tapi Anda harus belajar mengatur keuangan dulu, agar bisa tenang menuju masa depan.


Ingin belajar langkah-langkah praktis mengatur keuangan pribadi dan memahami perlindungan diri lewat asuransi?
Saya menulis seri lengkapnya di blog ini.
Atau Anda bisa jadwalkan konsultasi 1-on-1 gratis dengan saya lewat WhatsApp di sini 👉 [link]

Wanna support me?

Follow by Email
LinkedIn
Share