Tantangan Menulis Hari Ke-50 Batch Kedua
Oleh: Bernardus Ari Kuncoro
Beberapa headline terakhir di surat kabar ternama diwarnai dengan tema NFT. Bagi yang belum tahu, NFT merupakan singkatan dari Non-Fungible Token. Hmmm, makanan jamur apa itu? Saya jadi ingat pelajaran Biologi di SMP. Nama latin dari jamur adalah fungus.
Well, perlu digarisbawahi. Ini bukan makanan, ya!
OK. Kita pahami pelan-pelan. Apa sih maksudnya fungible? Fungible adalah sesuatu yang dapat dipertukarkan dengan sebuah nilai. Contohnya uang seratus ribu rupiah. Uang tersebut dapat dipertukarkan dengan mata uang lain. Begitu juga dengan blockchain seperti bitcoin atau etherium. Keduanya adalah fungible.
Namun, non-fungible token ini beda. NFT ini merupakan sebuah tipe token kripto yang mewakili sebuah aset unik. NFT berfungsi sebagai bukti terverifikasi dari sebuah kepemilkan dalam jaringan blockchain.
Masing-masing NFT memiliki nilai yang unik dan berbeda satu sama lain sehingga tidak dapat dipertukarkan seperti layaknya kripto lainnya. Misal 1 bitcoin miliki Pak Kun dapat dipertukarkan dengan 1 bitcoin miliki Pak B, mengingat nilainya setara.
Pada NFT, masing-masing memiliki nilai yang benar-benar unik sehingga tidak dapat dipertukarkan setara satu sama lain.
Bersambung
Referensi dari Instagram @binanceindonesia postingan 11 Mei 2021.
Kalideres, 19 Mei 2021