Tantangan Menulis Hari ke-185
Oleh: Bernardus Ari Kuncoro
Senin pukul 10 pagi. Kujalani ritual yang hampir setahun ini dijalani secara berkala. Seperti biasa, belanja ke pasar. Guna memenuhi kebutuhan makanan. Dari sayur mayur, lauk pauk, dan buah-buahan.
Aku gas rem mobil Agya putih dari rumah menuju ke pasar. Kendaraan nampak bersih nan kinclong, karena habis aku mandikan beberapa hari ke belakang. Interior juga sudah kusedot dengan vacuum cleaner, sehingga debu tidak berterbangan. Menambah manis suasana dan rasa.
Pulang dari pasar, setelah berbelanja, aku menuju parkiran dan memasukkan barang belanjaan di mobil. Pada saat itu pula aku ditelepon mama mertua, agar jangan lupa membeli jagung untuk makanan seekor lovebird tersayang. Sudah kubeli, sih, karena istriku sudah menuliskannya dalam daftar belanjaan.
Sesaat setelah selesai menelepon, tak sengaja aku tutup pintu hatchback. Kondisi pintu pengemudi masih terkunci. Lantas, kucari-cari di manakah kunci mobil gerangan. Seingatku hanya di saku. Tetapi ternyata ada di dalam tas belanjaan yang sudah terletak di bagasi barusan. Duh. Betapa oh betapa. Teledornya.
Beruntung masih ada HP dalam genggaman. Sehingga aku menelepon istri tercinta, untuk membawaku kunci mobil cadangan.
Kasus ditutup. Anda boleh tertawa. Saya masih keki. Hingga detik ini. Telah terjadi kejadian konyol pada 1 Februari.
Kalideres, 1 Februari 2021